Tren mode berpakaian kini mulai berkembang dikalangan remaja maupun yang bukan remaja lagi. Yang baru hangat untuk di perbincangkan saat ini adalah Fenomena Jilboobs atau gabungan kata dari Jilbab dan Boobs atau (maaf) buah dada. Hanya dalam hitungan hari saja, popularitas kata tersebut melejit dan banyak bermunculan di mana-mana.
Menurut keterangan yang saya dapatkan, istilah Jilboobs sendiri merupakan sindiran terhadap para wanita yang memakai jilbab/hijab namun masih mempertontonkan bagian dada mereka sehingga tercetak jelas. Karena jilbab telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan bagi umat Islam, baik dari segi nilai religius maupun fungsi sebagai penutup aurat bagi Muslimah. Meskipun sebenarnya ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun baru-baru ini saja popularitasnya melejit dan banyak diperbincangkan banyak orang.
Desainer busana muslim, Ria Miranda menyadari adanya fenomena Jilboobs di kalangan para wanita yang berjilbab. Berpikiran positif, Ria menilai ramainya Jilboobs tersebut karena wanita yang masih berproses untuk berhijab.
"Tetapi ada juga Jilboobs karena pengaruh lingkungan, atau cuma untuk gaya saja. Masih ada yang begitu. Balik lagi ke personalnya sebab berjilbab atau berhijab itu kan harus menutup aurat dan lekukan tubuh," ujar Ria saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/8)
Dalam hal Jilboobs yang terjadi seperti ini sebenarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, “Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini.” (HR.Muslim)
Jilboobs yang terjadi seperti ini tak lain karena banyak muslimah yang belum punya bekal ilmu agama cukup (dalam hal berpakaian) sehingga mereka menjadi korban mode. Muslimah dengan tipe seperti ini sebaiknya harus dibimbing dan tidak boleh dimusuhi maupun diolok-olok, kita beri penjelasan bahwa berhijab semata-mata perintah Allah.
"Hakekat jilbab itu untuk kepentingan menutup aurat. Di samping sebagai bentuk kepatuhan beragama, juga mmiliki manfaat sosial kemasyarakatan. Sungguhpun memakai pakaian, tetapi tetap menonjolkan lekuk tubuh, termasuk juga jenis pakaian tembus pandang, itu tetap tidak memenuhi standar kewajiban. Baik digunakan untuk laki-laki maupun perempuan," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam dalam keterangannya kepada detik.com, Rabu (6/8/2014)
"Jilbab yang sesuai syariat yaitu pakaian longgar yang tidak membentuk tubuh atau transparan sehingga kulit terlihat dan kerudung yang dipakai yaitu menjulur menutupi dada. Jadi aurat yang boleh terlihat adalah wajah dan telapak tangan", kata Ketua MUI Jatim Abdusshomad Buchori kepada Republika, Jumat (8/8/2014) malam.
"Jilbab yang sesuai syariat yaitu pakaian longgar yang tidak membentuk tubuh atau transparan sehingga kulit terlihat dan kerudung yang dipakai yaitu menjulur menutupi dada. Jadi aurat yang boleh terlihat adalah wajah dan telapak tangan", kata Ketua MUI Jatim Abdusshomad Buchori kepada Republika, Jumat (8/8/2014) malam.
Karena itu, saya mengajak semuanya untuk bersama-sama saling mengingatkan dan mengajak saudara-saudara kita dalam hal kebaikan. Walapupun kadang, kita merasa apa yang kita perjuangkan tak kunjung menampakkan wujud. Apa-apa yang kita lakukan sia-sia saja. Rasa itu kadang muncul, entah dalam bentuk kegagalan (keberhasilan yang belum tampak), ketidakhirauan khalayak, cemoohan mulut manusia lain, atau mungkin hinaan atau fitnah. Jangan pernah berhenti/pensiun untuk mengajak kepada Saudara kita dalam mendalami ajaran Islam (mengajak mengaji) secara kafah (menyeluruh) sebagai bekal hidup di dunia dan di akhirat.
Di kutip dari berbagai sumber..
Di kutip dari berbagai sumber..