Selasa, 27 Mei 2014 bertepatan dengan delapan tahun gempa yang melanda Jogjakarta Badan Koordinasi TKA-TPA Kecamatan Bantul mengadakan Studi Banding ke TPA Al Muhsin. TPA Al Muhsin merupakan TPA yang terbaik yang ada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Studi banding (comparison study) dilakukan untuk maksud peningkatan mutu maupun perbaikan sistem pembelajaran yang ada di unit TKA-TPA se Kecamatan Bantul.
Peserta Studi Banding ini adalah ustadz/ustadzah berasal dari TKA-TPA se Kecamatan Bantul yang terlebih dahulu mendaftarkan diri. Para peserta yang mengikuti acara ini mulai kumpul di Masjid AR Fachrudin Kompleks SMA MUHIBA sekitar pukul 07.30 WIB. Acara kemudian dilanjutkan dengan presensi kehadiran dan pengarahan yang dilakukan oleh pengurus BADKO TKA-TPA Bantul.
Peserta berangkat ke TPA Al Muhsin Kulon Progo sekitar pukul 08.15 WIB dengan menggunakan dua buah bus yang telah disediakan panitia. Namun ada juga yang menggunakan sepeda motor karena mabuk kendaraan dan ada juga yang ijin tidak bisa sampai selesai karena ada acara kampus.
Iring-iringan peserta studi banding tiba di TPA Al Muhsin sekitar pukul 09.00 WIB. Tampak ustadz/ustadzah dari TPA Al Muhsin menyambut rombongan dengan ramah.
Sekitar pukul 09.10 acara studi banding dimulai. Dalam sambutanya Bapak Marwan Fauzi, SH mempersilahkan para peserta untuk bertanya apa saja terkait dengan pengelolaan TPA Al Muhsin sehingga bisa menjadi TPA Terbaik se DIY. Bapak Maryanto selaku Direktur TPA Al Muhsin memaparkan tentang sejarah dan sistem pengelolaan TA-TPA dengan semangat. Para pesertapun tampak memperhatikan dengan seksama dan penuh antusias. Tak lupa, di akhir acara ini juga dilakukan tukar kenangan dari pihak pengurus TPA dan BADKO TKA-TPA.
Menginjak pukul 12.00 WIB siang, peserta melanjutkan perjalanan untuk rekreasi di pantai Glagah Indah. Pantai ini merupakan salah satu pantai di Kabupaten Kulon Progo yang pemandangan alamnya indah dan akan di jadikan sebagai dermaga kapal. Namun sebelum sampai ke pantai peserta istirahat sejenak untuk Sholat dan makan siang di Masjid Al Ikhlas.
Pantai Glagah waktu itu tampak ramai, karena hari itu bertepatan dengan hari libur. Banyak wisatawan yang berasal dari luar kota yang datang ke sana untuk berekreasi.
