Di balik kekurangan, terdapat kelebihan. Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan, kadang kita nyaris menyerah menjalani hidup. Ketika kita yakin Allah SWT selalu mempunyai cara untuk mengembalikan kekuatan kita, Allah pun memberikan jawaban terindah atas apa yang terjadi pada diri kita.
Terinspirasi oleh novel Agnes Davonar ( penulis novel dan film box ofiice surat kecil untuk Tuhan) yang berjudul sama. Ayah mengapa aku berbeda adalah sebuah novel best seller yang telah menginspirasi ribuan pembacannya. Memiliki pesan moral dan sosial yang tinggi, maka Film ini kemudian diangkat oleh Rapi film sebagai dedikasi kepada mereka yang memiliki keterbatasan fisik untuk tetap bertahan dan semangat menjalani hidup .
Dari awal film ini mengambil tema kesedihan. Angel (Dinda Hauw) terlahir sebagai seorang gadis tuna rungu. Hari lahirnya menjadi hari kematian ibunya. Kematian istri yang dicintai dan dikagumi, membuat ayah Angel, Suryo (Surya Saputra) terpuruk.
Meslipun Angel sejak bayi dinyatakan tuna rungu. Namun, ternyata Angel sangat cerdas, lebih cerdas dari anak seusianya dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis, secara alami ia menguasai bakat yang sama. Karena kecerdasannya inilah, Angel disekolahkan di sekolah umum, di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan perbedaan.
Agnes, gadis cantik yang merasa terancam dengan hadirnya Angel yang cantik, pintar, dan berbakat. Angel tak pernah lepas dari “serangan” Agnes yang bertubi. Di situ pulalah ada Hendra, cowok baik hati yang kemudian menjadi sahabat Angel, dan Martin cowok pacaran Agnes yang diam-diam lebih memperhatikan Angel.
Pada saat yang sama, ayah Angel mengalami masalah jantung. Pendapatan tak seberapa dari toko roti keluarga yang ia kelola, menghambat pengobatan ayahnya, sehingga Angel berusaha menambah penghasilan keluarga dengan menjadi pianis di sebuah cafe. Di cafe inilah, ia merajut cinta dengan Ferly, pegawai cafe tersebut. Cinta mereka tentu saja tak biasa, karena bernuansa perbedaan yang tidak biasa.
Tantangan demi tantangan, hambatan demi hambatan harus dihadapi Angel. Sebagai manusia ia hampir menyerah, namun Tuhan selalu punya cara mengembalikan kekuatannya. Hingga pada akhirnya Tuhan akan memberikan jawaban terindah atas pertanyaan Angel yang pernah ia sampaikan ke Sang Ayah “Ayah, mengapa aku berbeda?”