Narkotik ganja hingga saat ini menjadi perdebatan apakah sebaiknya dilegalkan atau tidak. Alasannya karena ganja di satu sisi disebut memiliki banyak manfaat tapi di sisi lain banyak juga dampak negatifnya.
Nah studi terbaru dalam The American Journal of Medicine misalnya menyebut bahwa konsumsi berat ganja bisa berdampak buruk pada kepadatan tulang. Analisa dari 170 pengguna ganja membuktikan kepadatan tulang mereka bisa lima persen lebih rendah dibandingkan orang yang tak pernah mengonsumsi ganja.
Mengapa hal ini bisa terjadi tak diketahui pasti namun studi sebelumnya pada binatang memang menunjukkan bahwa ganja bisa memiliki beragam pengaruh pada sel tubuh termasuk di dalamnya aktivitas sel tulang. Ada interaksi kompleks antara ganja dengan reseptor tubuh.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa pengguna berat ganja bisa memiliki pengurangan kepadatan tulang cukup besar dibandingkan orang yang tak menggunakan ganja. Ada kekhawatiran ini bisa meningkatkan risiko mereka terkena osteoporosis atau fraktur di kemudian hari," tulis salah satu peneliti dr Stuart Ralston dari University of Edinburgh seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (22/10/2016).
Ahli bedah tulang dr Matthew Hepinstall dari Lenox Hill Hospital Center, Inggris, berkomentar studi memang melihat ada kaitan namun bukan berarti bisa serta-merta dibilang konsumsi ganja membuat tulang tipis. Pada orang yang mengonsumsi ganja tubuhnya cenderung kurus dan hal tersebut bisa juga berkontribusi terhadap risiko penipisan tulang.
"Dalam studi klinis ini, faktor lain seperti usia dan indeks massa tubuh (IMT) memiliki pengaruh yang lebih besar pada kepadatan mineral tulang dibandingkan ganja," kata dr Matthew.